PROFESI PNS BUKAN SEGALA-GALANYA

Kabar tentang penerimaan CPNS tahun 2011 sudah mulai menghangat diberitakan oleh Koran Radar Tasikmalaya, terutama yang bersumber dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), mulai dari besarnya kuota, sistem penerimaan, lulusan yang kemungkinan akan diberi kesempatan tes, tamatan SMA yang kecil kemungkinan diberi kesempatan untuk ikut mendaftar tes CPNS, akan diprioritaskannya tenaga honorer untuk diangkat menjadi CPNS, sampai kepada kabar tentang kemungkinan adanya beberapa kabupaten/kota yang tidak akan menyelenggarakan penerimaan CPNS dikarenakan tidak adanya anggaran yang cukup. Respon masyarakat pun cukup antusias terhadap berita-berita di atas. Terbukti hampir setiap hari koran ini memuat berbagai komentar, usulan, ide, gagasan, pertanyaan, dan tulisan tentang penerimaan CPNS dari kalangan masyarakat yang setia membaca Radar Tasikmalaya.
Antusiasnya masyarakat dalam menanggapi adanya berita tentang penerimaan CPNS merupakan fenomena yang wajar dan lumrah. Di saat lapangan kerja yang sempit dan terbatas, pengangguran yang semakin bertambah, persaingan hidup yang semakin ketat, ditambah lagi dengan ‘iming-iming keuntungan bekerja sebagai PNS’, maka menjadi PNS merupakan dambaan hampir sebagian besar penduduk di negeri ini. Ratusan ribu orang bahkan hampir menembus angka jutaan penduduk di Indonesia setiap tahunnya berbondong-bondong mengantri untuk ikut mendaftar tes CPNS. Tahun 2011 ini, direncanakan pemerintah akan membuka lowongan CPNS hampir sama dengan tahun 2010, yaitu sebanyak 200 ribu orang. Sudah bisa dipastikan, ratusan ribu orang saat ini, terutama dari jalur pelamar umum, sedang berharap-harap cemas untuk menantikan pengumuman tahapan pendaftaran tes CPNS.
Data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah PNS per Desember 2010 lalu sebanyak 4.598.100. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB), EE Mangindaan, pada bulan Maret 2011 yang lalu, mengatakan bahwa diharapkan pada tahun 2012 mendatang penerimaan CPNS sudah akan masuk pada zero growth. Itu dapat dilakukan bila para honorer daerah sudah terakomodir semuanya. Zero growth artinya penerimaan CPNS betul-betul hanya sesuai kebutuhan. Berapa yang pensiun dan berhenti akan diisi supaya menjadi the right size and the right function.
Terlepas dari ada atau tidaknya anggaran pelaksanaan penerimaan CPNS untuk suatu kabupaten/kota, atau dibuka tidaknya kesempatan dari jalur pelamar umum untuk ikut mendaftar tes CPNS, yang jelas informasi tentang pendaftaran CPNS selalu dinanti-nantikan. Seiring dengan menghangatnya berita tentang CPNS, kini ribuan orang hampir setiap hari membuka situs di internet tentang info tersebut, ribuan orang ‘berjibaku’ mencari dan menggali sumber referensi pasti tentang penerimaan CPNS di koran radar referensi semua generasi.
Khusus bagi lulusan SMA yang menurut kabar tidak akan diakomodir pada penerimaan CPNS tahun ini, janganlah merasa khawatir. Masih banyak peluang untuk mengamalkan ilmu di dunia selain PNS. Yakini bahwa pekerjaan PNS bukanlah segala-galanya, masih banyak peluang mencari rezeki dari pintu dan lubang selain PNS. Pribahasa mengatakan, ”There are many ways to go to Rome”, banyak jalan menuju Roma. Jenjang SMA secara teoritis memang bukan dicetak untuk bekerja, namun SMA merupakan jembatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi bagi siswa lulusan SMP yang ke depannya ingin meneruskan ke perguruan tinggi, maka SMA adalah media perantaranya.
Beda halnya dengan lulusan SMK, mereka memang dibentuk untuk menjadi pekerja. Maka tak berlebihan kurikulumnya pun banyak berkaitan dengan dunia pekerjaan, seperti teknik informatika, teknik mesin, teknik elektro, tata boga, tata busana, dan lain-lain. Begitu lulus SMK mereka dituntut untuk mencari pekerjaan atau melakukan kemandirian dengan menciptakan lapangan kerja sendiri, meski tidak tertutup kemungkinan ada juga lulusan SMK yang meneruskan ke perguruan tinggi. Di sisi lain SMK juga dianggap mampu untuk mengentaskan pengangguran yang selama ini terjadi, bahkan menjadi semacam ’booming’. Begitu ’jor-jorannya’ pemerintah menggalakkan dan mengiklankan SMK, sehingga target keberadaan atau berdirinya SMK dan SMA di suatu daerah menjadi 60 berbanding 40. 60% persen untuk SMK dan 40% untuk SMA.
Menjadi PNS bukan berarti jaminan untuk bisa menjadi kaya (bagi orang yang mengartikan kaya sama dengan banyak harta), bisa jadi justru dengan menjadi PNS hidup mereka penuh dengan ketidakcukupan, bergelimang dengan ’kemiskinan’, hutang dimana-mana, awal bulan yang diterima bukan uang, malah hanya struk gajinya saja, terkadang dalam struknya minus terus. Sebaliknya, betapa banyak kita melihat dan memperhatikan orang-orang yang bukan PNS, mereka hidup berkecukupan, tidak punya hutang, hartanya memadai, rumahnya representatif, hidupnya tenang, dan lain-lain.
Bagi kita selaku manusia yang punya hati nurani dan keyakinan akan agama, tidaklah memandang kaya itu dengan kaya harta dan dapat dicapai melalui satu profesi, PNS misalnya. Bagi orang yang beriman, kekayaan sejati sebenarnya terletak pada kaya hati, kaya kekuatan iman, kaya jiwa, bukan kaya harta. Kita diingatkan oleh Sabda Rasul SAW: ”Bukanlah yang disebut kaya itu dengan banyak harta, tetapi yang dinamakan kaya itu adalah kaya jiwa/hati.” (H.R. Bukhari-Muslim). Betapa banyak orang yang kaya harta, tapi miskin jiwa; betapa banyak orang yang ilmunya tinggi tapi hatinya mati; tidak sedikit orang yang gelarnya berjajar tapi perilakunya kurang ajar; otak mereka cerdas tapi hatinya seperti cadas; ditemukan pula seseorang yang jabatannya terhormat seperti anggota DPR, Pejabat Pemerintahan, Pemimpin suatu wilayah/daerah, akan tetapi perilaku mereka bejad, menzalimi rakyat, memberi contoh tidak baik pada rakyat atau konstituennya.
Namun demikian, terlepas dari jaminan ’kaya atau tidak’, tidaklah menjadi masalah jika kita yang punya ijazah dan kemampuan ilmu sesuai dengan formasi yang dibutuhkan, untuk mencoba daftar mengikuti tes CPNS. Anggaplah tes CPNS sebagai peluang sekaligus tantangan. Mengapa tidak, jika kesempatan ada, ijazah sudah punya, dan latar belakang pendidikan sesuai, kita mendaftar tes CPNS. Niatkan dalam diri bahwa mendaftar ikut tes CPNS merupakan salah satu sarana dan keinginan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Adapun pada akhirnya jika ia lulus perlu disyukuri, buktikan bahwa ia bisa menjadi CPNS/PNS yang disiplin, teladan, punya integritas tinggi, moralnya baik, dan selalu menaati aturan dan norma yang ada. Sebaliknya jika tidak lulus, jangan patah hati., mesti berlapang dada. Tidak dianggap ’kiamat’ pekerjaan. Pekerjaan PNS BUKANLAH SEGALA-GALANYA. (Dimuat di Koran Radar Tasikmalaya).

Leave a comment